Monday, August 1, 2011

Nasihat dalam Membesarkan Anak

Sebagian besar orang Barat yang saya temui tidak tahu cara membesarkan anaknya dengan benar. Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk membiarkan anak-anaknya melakukan apa saja yang disukainya. Bagaimanapun juga ini adalah suatu gagasan yang keliru. Juga tidak tepat bila dikatakan ide ini meniru perilaku binatang buas sebab binatang juga mendidik anak-anaknya.

Jika binatang saja dapat dilatih oleh induknya untuk bertingkah laku sesuai dengan sifatnya, lalu bagaimana dengan keturunan Adam yang paling mulia dan telah diberikan potensi yang begitu tinggi oleh Allah. Kalian harus merawat anak-anakmu. Jika mereka melakukan sesuatu yang patut dipuji maka berikanlah suatu penghargaan atau hadiah, sehingga mereka akan senang dengan perhatian itu dan di lain waktu mereka akan lebih sering melakukan tindakan yang baik.

Tetapi sebaliknya jika mereka melakukan tindakan yang tidak baik, kalian harus tegas memberinya peringatan, jangan sampai tindakan yang salah ini lewat begitu saja tanpa teguran sebagai tanda bahwa kalian tidak setuju. Kalian harus berkata, "Jangan lakukan hal itu! atau, Tidak baik melakukan itu! Itu menyakiti orang lain." Jika teguran semacam itu tidak berpengaruh juga, sekali-kali kalian boleh menjewer telinganya atau menampar mereka.

Ya, yang menjadi pilar dari pendidikan adalah harapan akan mendapatkan suatu balasan atau penghargaan dan ketakukan terhadap teguran atau hukuman yang bakal diterima. Orang-orang Barat telah melumpuhkan kedua pilar tersebut dan membiarkan anak-anak mereka tumbuh secara liar, itulah kesalahan mereka.

Beberapa dari saudara kita biasa membawa anak-anaknya ketika mengunjungi Grandsyaykh. Namun mereka tidak berusaha untuk menjaga agar anak-anaknya tetap diam dan tidak berlari-larian ke sana-ke mari yang dapat menimbulkan gangguan, mereka bahkan tidak mengawasi atau mengeluarkan mereka dari tempat pertemuan. Grandsyaykh berkata, "Wahai anakku, tunggulah, anak-anak itu akan tumbuh dan berkembang untuk pipis di kepalamu."

Pendidikan dengan gaya bebas telah menyebabkan suatu bencana yang besar dalam peradaban Barat. Begitu hebatnya sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan, seperti: "Apa yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kedamaian masyarakat? Bagaimana kita dapat membendung terjadinya pelanggaran?

Apa yang bisa kita lakukan dengan orang-orang liar ini?" dan orang-orang pun bertanya, "Apa yang dapat kita lakukan terhadap peraturan yang menentang kita?" Apa yang kita saksikan sekarang ini adalah suatu pembuktian terhadap hadits Rasulullah saw, sebagaimana beliau bersabda, "Akan tiba suatu masa di mana pemerintah akan mengutuk penduduknya dan sebaliknya, penduduk mengutuk pemerintahnya."

Bagaimana bisa orang dewasa dibawa ke dalam suatu sistem pengendalian kalau orang tua mereka tidak pernah menanamkan suatu bekal ketika mereka masih kanak-kanak? Ada suatu pepatah, "Siapa yang tumbuh dengan suatu jalan akan berakhir dengan jalan yang sama pula." Inilah alasan mengapa tanaman yang batangnya tidak lurus perlu diikat ketika masih muda dan lentur supaya nanti bentuknya bagus. Karena bila cabang-cabangnya mulai mengeras akan sulit mengikat dan membentuknya. Oleh sebab itu pendidikan harus dimulai sedini mungkin.

Salah satu hal yang penting dalam pendidikan yang berkualitas adalah mendidik anak-anak untuk bersabar dan tidak memberikan segala yang diinginkannya dengan segera. Kalian dapat berkata misalnya, "Kamu tidak akan mendapatkannya sekarang tetapi lima menit atau setengah jam lagi atau esok; atau Jika kamu berprestasi di sekolah akan saya berikan. Atau kalian juga bisa bilang, "Saya tidak akan memberikannya kepadamu sampai kamu berhenti mengganggu saya, jadi lupakan saja keinginanmu itu; dan Mungkin saya akan memberikannya kepadamu."

Grandsyaykh pernah berkata bahwa yang menjadi penyebab utama terjadinya depresi di kalangan orang-orang kaya adalah karena ketika masih muda mereka sudah terbiasa untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan segera. Lalu setelah dewasa ketika menjumpai sesuatu yang sangat diinginkannya, mereka akan merasakan frustrasi yang pahit dan tidak pernah belajar untuk mengatasi depresinya.

Kemudian kita harus mendidik anak-anak untuk menghormati dan menghargai orang tuanya, khususnya karena pertalian keluarga sudah sangat memburuk di masyarakat Barat. Kalian sebaiknya tidak membiarkan anak-anak memakan semua permen yang didapatnya sebelum mereka menawarkannya lebih dahulu kepada ibunya. Dengan begitu Insya Allah, ketika dewasa mereka akan berpikir untuk memberikan sebagian yang mereka peroleh untuk ibunya. Ajari juga anak-anak untuk mencium tangan dan pipimu ketika mereka bagun di pagi hari dan sebelum tidur. Hal ini akan menanamkan rasa kasih sayang dan hormat kepada orang tua di dalam diri mereka.


Syaikh Nazim Adil al Haqqani

Blog Archive