Monday, August 1, 2011

Dirajai Malam

Sepertiga malam terakhir mulai bergulir
Kerlip tasbih gemintang di angkasa malam tetap berkumandang
Zikir cahya rembulan seakan tak ada penghabisan
Puja-puji serangga malam tiada pernah tenggelam
Membahana di semesta angkasa

Tiap sepertiga malam kulalui dengan terpejam
Berbaring mengukur berapa panjang tempat kutidur
Dihibur nyanyi kidung alam mimpi
Yang akan pergi bila kubangkit berdiri

Sepertiga malam terakhir terus bergulir
Kamarku kian gersang dengan lantainya yang sudah usang
Di sudut ruang dengan cahaya remang
Terbentang sajadah tempat kuberserah
Menghiba diri kepangkuan Ilahi
Namun tak kuasa diri ini menggapainya

Tiap sepertiga malam kulalui dengan terpejam
Di alam mimpi dari dunia tak bertepi
Yang membelenggu hingga dikekang nafsu
Karena diriku dirajai malam bukan merajai malam

 
 

Blog Archive