Sunday, April 3, 2011

Pulaki & Pura Pulaki

Story :
Pulaki sering dikaitkan dengan sebuah legenda yang terkenal di kalangan masyarakat Bali yaitu kisah Jayaprana seorang pemuda yang meninggal justru karena memiliki seorang istri yang cantik nan menawan. Kisah ini diyakini memang benar-benar terjadi karena ada kuburannya yang berlokasi di daerah Pulaki. I Nyoman Jayaprana begitu nama lengkap sang pemuda yang berasal dari desa Kalianget. Seorang pemuda ganteng nan menawan selalu menjadi idaman setiap gadis yang menjumpainya. Gadis yang beruntung akhirnya dipersunting oleh sang Arjuna Nyoman Jayaprana bernama Ni Nyoman Layonsari.Dikisahkan bahwa Nyoman Layonsari juga adalah gadis idaman setiap pemuda yang menjumpainya. Tidak kurang Sang ngawa rat alias Sang Raja sangat menaruh hati kepada Ni Layonsari. Setiap pagi Sang Raja naik ke menara yang berada di bancingah. Dari situ Sang Raja memandang ke arah pasar di mana banyak lalulalang gadis-gadis yang berjualan maupun yang berbelanja di pasar. Dari sekian banyak yang lewat hanya satu yang berkenan di hati Sang Raja, dialah Ni Nyoman Layonsari. Namun Sang Raja kalah cepat dengan I Nyoman Jayaprana. Sang gadis jatuh kepelukan Jayaprana menjadi istri yang berjanji sehidup semati. Keinginan Sang Raja tidak dapat dibendung, sehingga membuat upaya untuk menyingkirkan Nyoman Jayaprana. Melalui utusan, Sang Raja meminta Jayaprana untuk melawan musuh yang konon sudah berada di hutan sebelah barat. Dengan ditemani oleh seorang Patih Sawunggaling, Nyoman Jayaprana akhirnya berangkat walaupun sudah mendapat peringatan dari istrinya yang mendapat firasat tidak bagus. Nyoman Jayaprana meyakinkan istrinya tidak akan terjadi apa-apa namun bila dia tidak kembali dan tercium bau yang sangat harum maka itu artinya jiwanya sudah menuju ke alam sana.Begitulah kurang lebih kisah itu dan akhirnya Nyoman Jayaprana di kubur langsung di hutan yang tempat ia dibunuh. Kuburan Jayaprana juga tidak kalah terkenal sehingga sering mendapat kunjungan dari masyarakat Bali pada khususnya.

Selain pulaki,pura pulaki pun memiliki daya tarik wisatawan oleh karena lingkungan Pura Pulaki dibangun di atas tebing berbatu dan langsung menghadap ke laut. Sebelumnya lingkungan pura ini wujudnya sangat sederhana, akan tetapi setelah direnovasi dan diperluas dengan menggunakan bahan batu lahar dari Gunung Agung. Lingkungan Pura ini kelihatan sangat agung dan sesuai dengan namanya yaitu Lingkungan Pura Agung Pulaki Daya tarik lingkungan pura ini yang menonjol adalah lokasi dan lingkungan pura. Bukit terjal yang berbatu dan kering serta laut membentang di depannya danbukit tidak jauh di sebelah baratnya yang berbentuk tanjung kecil memberikan suasana yang sangat menarik. Kera-kera yang hidup di sekitar pura ini, sering berkumpul di halaman pura karena adanya makanan yang diberikan oleh para pengunjung, menambah daya tarik lingkungan pura ini.

Lokasi
Lingkungan Pura Pulaki terletak di Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak, 53 km sebelah Barat Singaraja. Lingkungan pura ini terletak di pinggir jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk dan oleh karenanya sangat mudah dicapai oleh segala jenis kendaraan bermotor.

Fasilitas
Terdapat tempat parkir yang cukup luas, terutama dimaksudkan untuk tempat parkir bagi para pengunjung yang akan melakukan sembahyang di saat odalan di lingkungan Pura Pulaki. Terdapat pula warung-warung kecil di sekitar tempat parkir yang menjual makanan dan minuman. Tidak jauh dari Lingkungan Pura Pulaki terdapat beberapa rumah penginapan.

Kunjungan
Dari catatan yang dapat dikumpulkan dari penjaga obyek, jumlah pengunjung termasuk pengunjung yang datang untuk melakukan persembahyangan mengalami peningkatan.

Deskripsi
Lingkungan Pura ini disamping sebagai tempat suci untuk memuliakan dan memuja Sang Hyang Widhi Was (Tuhan Yang Maha Esa) juga sebagai tempat memuliakan dan memuja arwah suci dari Cri Patni Kaniten, salah seorang istri Dang Hyang Nirartha yang diberi gelar Bhatari Dalem Ktut." Dikatakan pembangunan lingkungan Pura Pulaki ini ada hubungannya dengan perjalanan Danghyang Nirartha. Lingkungan Pura Pulaki ini sesungguhnya merupakan satu komplek yang terdiri dari lingkungan Pura Agung Pulaki dengan beberapa pesanakannnya yaitu lingkungan Pura Melanting, lingkungan Pura Kertha Kawat, Lingkungan Pura Pabean dan LIngkungan Pura Pemuteran. Pura-pura pesanakan ini terletak 8tidak jauh dari lingkungan Pura Agung Pulaki yang dapat dikatakan mengelilingi Pura Pulaki dengan jarak masing-masing sekitar satu setengah km. Apabila tiba waktunya "odalan" di lingkungan Pura Pulaki ini maka keseluruhan lingkungan pura-pura ini merupakan satu kesatuan upacara dengan pengertian seorang umat setelahmelakukan persembahyangan di lingkungan pura-pura pesanakannya. Lingkungan Pura Melanting, sebagai salah satu pesanakan lingkungan Pura Agung Pulaki, setelah direnovasi kelihatan sangat agung, bahkan secara fisik kelihatan lebih megah daripada lingkungan Pura Agung Pulaki, akan tetapi dari kedudukannya sebagai pura Pesanakan. Lingkungan Pura Melanting yang ada kaitannya dengan kemakmuran khususnya yang beraspek perdagangan sehingga lingkungan Pura Melanting banyak dikunjungi oleh para pengusaha, pedagang, untuk bersembahyang dan membawa aturan. Di lingkungan Pura Pemuteran, terdapat air panas yang banyak dikunjungi baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan.

Blog Archive